Istilahlain deforestasi adalah penggundulan hutan yang biasanya dilakukan untuk mengubah fungsi lahan menjadi fungsi lain, seperti pertanian, peternakan, atau permukiman. Deforestasi sendiri akan mengurangi tutupan tajuk hingga batas ambang minimum yaitu 10% dalam waktu jangka panjang atau pendek. 2. Deforestasi di Dunia PMBELAJARANBUDDHIS TERPADU[1] Oleh: Nyanasuryanadi A. Pendahuluan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa GubernurJoko Widodo alias Jokowi pun memberi sedikit perubahan atas fungsi Monas. Saat itu, Jokowi ingin Monas kembali menyelenggarakan Pekan Raya Jakarta karena penyelenggaraan yang berjalan saat itu tidak melibatkan industri kecil UMKM. "Kita ingin ke depan yang kecil-kecil masuk," lanjut Jokowi.. Upaya penataan yang dilakukan ketiga Gubernur tersebut tidak sembarang. cash. Bagaimana caranya menebang pohon ? Bayangan kita mungkin langsung mengarah pada melakukannya dengan sebuah kapak besar yang diayunkan berulang-ulang ke sebuah pohon. Terus-menerus sampai akhirnya pohon itu roboh. Tapi coba Anda perhatikan lebih mendetail imajinasi Anda, pohon apa yang sedang ditebang itu ? Rata-rata yang ada dalam gambaran kita adalah pohon itu cukup besar untuk kita rangkul dengan kedua tangan, atau sedikit lebih kecil dengan batang yang tinggi. Lalu dengan enaknya ditebang dengan kapak tadi. Ini adalah cara yang normal atau lebih tepatnya cara yang banyak dibayangkan orang ketika disebutkan kepada mereka kalimat “menebang pohon”, cara untuk merobohkan masalah. Penyederhanaan seperti inilah yang kerap kali kita lakukan dalam memandang banyak hal dalam kehidupan. Penyederhanaan yang dibangun melalui sebuah pemberian deskripsi yang memang sengaja disederhanakan. Dimasukkan dalam alam pikiran melalui sebuah proses yang identik, dunia idealitas. Sehingga masalah akan nampak seperti mudah untuk dipecahkan dengan metode-metode yang telah disiapkan. Dunia idealitas dibutuhkan untuk membangun sebuah pemahaman awal, memudahkan dalam mengambil hakikat dasar sebuah masalah dengan mengabaikan berbagai kerumitan. Tapi dunia idealitas ini tidak bisa selamanya dipakai, dia akan berkembang ketika manusia berhadapan dengan dunia realitas. Begitu banyak hal yang tidak sama dengan idealitas, yang bertahun-tahun kita pelajari di bangku sekolah. Inilah dunia yang sebenarnya. Dengan demikian, bagaimana cara menebang pohon tidak selamanya sesederhana itu. Cobalah kita awali dengan pertanyaan tadi, pohon apa yang hendak ditebang ? Bagaimana Anda menebang pohon semangka ? Pernahkah Anda melihat pohon semangka ? Pohonnya kecil, pendek, rapuh, batangnya bahkan bisa dipatahkan dengan dua buah jari, kalaupun itu bisa disebut sebagai batang. Nampaknya lucu jika kita gunakan istilah menebang untuk pohon sekecil itu. Tentu kita tidak akan menggunakan kapak besar untuk melakukannya. Apalagi biasanya di suatu ladang semangka, pohonnya banyak berjejer-jejer bisa sampai ratusan. Kapak besar itu terlalu berat, untuk sekedar mengayunkannya saja perlu tenaga besar. Seratus batang akan membuat nafas terengah-engah hampir pingsan, hanya karena pohon kecil yang rapuh. Pembaca yang budiman, adakalanya masalah itu kecil, bahkan tidak bisa dibilang sebagai masalah. Namun ditangani dengan cara yang berlebihan, membunuh seekor semut dengan rudal crusier intercontinent berhulu ledak nuklir. Betapa sering penyelesaian yang tidak bijak ini dilakukan hanya karena kita sudah terlanjur memegang kapak besar, berbangga dengannya, dan ingin menggunakannya untuk menebas apapun. Berhati-hatilah dalam hal ini, karena bukan saja kita sendiri bisa menderita kelelahan yang tidak perlu, bahkan upaya penyelesaian itu sangat mungkin menciptakan masalah baru. Lain lagi cara menebang bambu…. Coba perhatikan pohon bambu ketika tertiup angin yang cukup besar, meliuk-liuk ke kanan dan ke kiri, batangnya bengkok, tapi tak patah patah, tak juga roboh. Padahal akar pohon bambu itu tidak dalam menancap ke tanah, pijakannya tidak kuat. Jika batang bambu tadi cukup bagus, ayunan mendatar sekuat tenaga kapak sangat mungkin akan terpental, atau minimal hanya sedikit melukainya. Batang itu membalikkan gaya pemotong. Ini karena serat-serat pohon bambu mengarah vertikal sepanjang batangya. Serat itu sangat lentur, punya kemampuan meredam gaya dari samping dan saling mengokohkan. Nah, bagaimana cara menebangnya ? Kalau Anda pernah sempat melihat batangan bambu utuh, coba perhatikan ujung bawahnya, bekas penebangannya. Itulah kuncinya. Ketika menebang, penebang bambu akan mengincar bagian paling pangkal yang mungkin untuk dipotong. Lalu mengayunkan kapaknya secara miring, bukan mendatar tapi memotong membentuk sudut antara horizontal dan vertikal sampai tengah diameternya. Lalu dia akan melakukan hal yang sama dari sisi yang lain sehingga bekas pemotongannya membentuk huruf V. Akhirnya robohlah pohon bambu itu. Cara yang berbeda, metode yang unik seringkali harus digunakan dalam menyelesaikan masalah. Pengambilan sudut pandang lain untuk berfikir di luar kotak dan tidak terjebak pada yang biasa digunakan, kreativitas. Ada banyak masalah yang “cukup pintar” untuk mencegah penyelesaian. Antivirus memang selalu dikembangkan, tapi virus juga selalu diperbaharui untuk lari darinya. Menciptakan kekuatan sendiri bahkan dari keterbatasannya. Menciptakan arus baru yang sulit dimasuki sehingga masalah menjadi rumit dan mementalkan semua solusi. Pada saat ini, cobalah untuk memahami arah arus, mengikuti permainannya, memodifikasi metode, kemudian membelokkannya perlahan-lahan, sampai akhirnya mengepung agar terdesak menuju solusi. Menggunakan lebih dari satu pendekatan, sehingga menciptakan mata gunting, memotong dari dua sisi. Pohon besar masalah besarSekarang tibalah saatnya menebang pohon besar, Pohon Jati berumur ratusan tahun. Akarnya menghujam kuat, batangnya selebar lima orang bergandengan merentangkan tangan, kulit pohonnya keras. Siapkan kapak besar, senjata kita yang terbaik dan terkuat. Mulailah dengan membersihkan alang-alang, cabang-cabang, pohon-pohon kecil, dan segala sesuatu di sekitarnya yang mungkin akan mengganggu pekerjaan kita. Lakukanlah agar kita dapat benar-benar memandang masalah secara jelas, fokus kepadanya dan tidak terganggu oleh benang kusut yang tidak ada hubungannya. Carilah tempat yang memberikan posisi terbaik, pijakan yang mantap, kebebasan mengayunkan kapak, dan sisi batang yang mudah untuk dipotong. Pastikan kita berada pada kondisi yang benar-benar nyaman untuk menebangnya. Kita juga harus sudah punya rencana bagaimana menebangnya, terutama menentukan mau dimulai dari mana. Batang pohon itu sangat besar, maka sebelum semuanya, sadarilah bahwa untuk menebangnya bukan pekerjaan satu-dua jam, bahkan mungkin berhari-hari. Jangan berharap menyelesaikan masalah seperti ini secara instant, satu tindakan dan selesai semuanya. Segala sesuatu butuh proses, perlu waktu, harus bersusah payah dahulu sebelum memetik hasilnya . Namun bagaimanapun juga, segala sesuatu juga butuh awal, maka angkatlah kapak, arahkan mata kapak miring membentuk sudut dari mendatar, kemudian buatlah tebasan yang pertama. Jika yang kita lihat adalah hanya sebuah goresan kecil pada pohon yang nampaknya tak berarti, tenanglah. Jangan dulu mengharapkan apapun pada tebasan yang pertama, bersabarlah. Sekali lagi segala sesuatu butuh proses, jalan yang harus dilalui masih panjang. Ayunkanlah kapak sekali lagi, kemudian sekali lagi, dan sekali lagi, begitu seterusnya. Saat tebasan kita semakin masuk ke dalam batang, kita akan merasakan lebih sulit untuk mendalamkannya lagi, baik ketika kita menebasnya maupun ketika mencabut kapak dari batang, lebih berat. Begitulah, pada tahap tertentu, usaha penyelesaian masalah yang kita jalankan seolah akan menemui jalan buntu, terhalang tembok yang sulit ditembus. Hal ini biasa, ternyata masalahnya hanyalah lubang yang kita buat sudah terlalu kecil bagi mata kapak untuk masuk, ruang tebasannya menjadi sempit. Sekarang ayunkanlah kapak ke samping kemudian buat tebasan mendatar pada batang, buatlah ruang yang lebih besar. Lebarkan semua pintu masuk kekuatan yang mungkin dibutuhkan untuk mendobrak tembok itu. Dengan begitu, semakin lama, lubang yang kita buat bukan hanya akan semakin dalam, tapi juga semakin lebar. Jika kita sudah berhasil memotong sampai titik pusat diameternya, pergilah ke sisi yang satunya. Kemudian lakukan yang persis sama seperti ketika menebang pohon bambu, membentuk huruf V. Hanya saja ini akan sedikit berbeda karena pohonnya lebih besar. Untuk menebang pohon masalah yang besar seperti ini, memang semua potensi dan kemampuan harus dikerahkan, waktu, tenaga, uang, kreativitas, dan semua hal yang telah kita pelajari sebelumnya. Hanya saja, perencanaan yang tepat memungkinkan kita mengeluarkan hal-hal di atas seefektif mungkin. Kapak dan Pohon-pohon Lain Selama kita menebang pohon masalah, perhatikanlah keadaan kapak kita. Ada saatnya kapak itu menjadi tumpul, sehingga kekuatannya akan berkurang. Saat ini terjadi, berhentilah sebentar untuk mengasahnya agar kembali tajam. Hanya orang bodoh yang tidak berhenti membelah kayu dengan kapak yang tumpul, dia pikir tidak ada waktu untuk berhenti, hanya tahu menebang dan terus menebang. Ini keputusan yang salah, pertempuran tidak bisa dimenangkan hanya dengan kerja keras saja. Bekerjalah dengan lebih cerdas, bukan sekedar lebih keras. Kita belajar bahwa pengalaman mengajarkan lebih banyak daripada seribu buku. Semakin banyak pohon yang berhasil kita tebang, semakin dekat kita dengan predikat ahli. Maka jika kita takut gagal menebang pohon sehingga tidak pernah melakukannya, kita hanya akan berakhir menjadi pengumpul ranting kecil yang berserakan. Kedewasaan dalam menyelesaikan masalah, ketenangan hati dan pikiran, ketajaman insting dan kreativitas hanya bisa didapat melalui aktivitas, bukan dengan sekedar mempelajari teori. Masih sangat banyak pohon yang harus ditebang, bukan hanya agar pohon itu tumbang, tapi agar kita siap ketika harus berhadapan dengan pohon yang paling besar. Ilustrasi Pengertian Ekosistem. Foto Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam sendiri terdiri dari komunitas organik, seperti tumbuhan dan hewan bersama habitatnya. Mereka saling berkaitan dan memengaruhi satu sama juga disebut sebagai tempat hidup dari makhluk hidup. Untuk memahami mengenai ekosistem lebih lanjut, simak penjelasannya di bawah Pengertian EkosistemIlustrasi Pengertian Ekosistem. Foto PexelsMerujuk buku Ekosistem Hutan oleh Sarintan E. Damanik, dkk, ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dan saling memengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan buku Seri Sains Ekosistem oleh A. Yanuar, ekosistem dalam biologi merupakan kesatuan makhluk hidup dan lingkungannya yang terdiri dari komponen biotik dan ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di suatu wilayah. Dalam ekosistem, mereka saling berinteraksi satu sama penjelasan di atas, dapat disimpulkan pengertian ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya yang terjadi di suatu komunitas atau EkosistemIlustrasi Pengertian Ekosistem. Foto PexelsEkosistem terdiri dari dua komponen, yaitu komponen biotik dan abiotik. Simak penjelasan selengkapnya di bawah Komponen BiotikKomponen biotik yaitu semua kumpulan makhluk hidup atau organisme hidup yang ada di dalam suatu lingkungan. Misalnya, hewan, tumbuhan, jamur, dan kemudian saling berinteraksi satu sama lain dalam suatu ekosistem dan membentuk jaring-jaring makanan atau rantai Komponen AbiotikKomponen abiotik merupakan segala sesuatu yang tidak hidup yang terdapat dalam lingkungan. Misalnya, udara, air, tanah, sinar matahari, suhu dan unsur kimia non hidup itu sangat memengaruhi keberadaan dan distribusi makhluk hidup di suatu Menjaga Keseimbangan EkosistemIlustrasi Pengertian Ekosistem. Foto ekosistem tidak boleh satupun ada yang terputus, karena akan mengakibatkan ketidakseimbangan ini cara menjaga keseimbangan ekosistem menurut buku 99% Sukses Menghadapi Ulangan Harian SD/MI Kelas 6 yang disusun oleh Tim Guru Eduka, di antaranyaMelindungi dan mengembangkan hewan dan tumbuhan, seperti adanya hutan lindung, cagar alam, dan taman lingkungan yang penuh dengan pepohonan. Karena pohon bisa mengurangi polusi dan memberikan oksigen yang hutan secara terencana dengan sistem tebang pilih serta diikuti program perkembangbiakkan hewan dan tumbuhan dengan cara budidaya, terutama pada satwa penjelasan mengenai pengertian ekosistem, komponen-komponen, dan cara menjaga keseimbangannya. Semoga bermanfaat!Apa itu komponen biotik pada ekosistem?Apa itu komponen abiotic pada ekosistem?Apa saja contoh komponen abiotic pada ekosistem? Tebang pilih tanam Indonesia adalah sistem yang mengatur cara penebangan dan permudaan buatan. Sistem ini merrupakan sistem yang dinilaisesuai untuk diterapkan pada hutan alam produksi di Indonesia kecuali untuk hutan payau. Tujuan dari sistem tebang pilih tanam Indonesia adalah untuk mengatur pemanfatan hutan alam produksi, serta meningkatkan nilai hutan baik kualitas maupun kuantitas pada areal bekas tebangan untuk rotasi tebang berikutnya agar terbentuk tegakan hutan campuran yang diharapakan dapat berfungsi sebagai penghasil kayu dan penghara industri secara lestari. Tebang pilih adalah menebang pohon dengan memilih pohon yang akan di tebang, biasanya pohon yang sudah tua atau yang sudah mati. Tebang tanam adalah menebang pohon tetapi pohon yang di tebang diganti dengan bibit yang baru. Peremajaan buatan telah menjadi metode yang paling umum dalam menanam karena lebih diandalkan dibandingkan peremajaan secara alami. Penanaman dengan sistem peremajaan buatan dapat dilakukan menggunakan bibit, akar yang belum tercabut terubusan, atau benih. Penanaman bibit pohon baru untuk mengganti sejumlah pohon yang ditebang juga bukan merupakan hal yang efektif dan menguntungkan. Hal ini dikatakan karena mengingat fungsi pohon besar yang lebih besar dibandingkan dengan bibit yang masih kecil. Tanah longsor yang terjadi akibat semakin luasnya penggundulan hutan yang disebabkan oleh semakin banyaknya penebangan yang dilakukan. Bibit pohon yang ditanam dan bertujuan untuk mengganti sejumlah pohon yang ditebang belum bisa berfungsi maksimal layaknya pohon besar yang tumbuh di hutan, bahkan bibit tersebut bisa saja mati atau rusak akibat longsor yang terjadi. Nah, mengapa sistem tebang pilih tanam perlu dilakukan? Untuk membuktikanya siswa melakukan 2 jenis percobaan. Yaitu percobaan dengan menggunakan lapisan rumput dan tidak menggunakan lapisan rumput. Untuk teknik pelaksanaannya, siswa bisa dibagi dalam beberapa kelompok kecil dan minta setiap kelompok untuk mempersiapkan sendiri alat dan bahan percobaan. Sebelum melakukan percobaan, minta siswa untuk melakukan prediksi/ hipotesis apa yang akan terjadi pada Tanah/bukit hijau/hutan jika gundukan tanah ditutup rumput yang disiram air. Tanah/bukit gundul jika Gundukan tanah tanpa rumput yang disiram air. Alat dan bahan Gundukan tanah, rumput, air mengalir dari selang/pancuran. Setelah percobaan, siswa menuliskan apa yang terjadi pada dua jenis gundukan tanah tersebut. PrediksiPrediksiKesimpulan Perkiraan yang akan terjadi pada tanah Siapkan gundukan tanah, siram gundukan tanah tersebut menggunakan siraman airHasil Percobaan Tanah terbawa oleh air yang mengalir Perkiraan yang akan terjadi pada tanah Siapkan gundukan tanah yang ditutupi dengan rumput/ tanaman kecil, siram dengan perlakuan yang sama seperti pada percobaan PercobaanAir dapat mengalir tanpa membawa tanah yang dilewatinya Kesimpulan Pohon dan tumbuhan di hutan menjaga tanah, sehingga tanah terutama di perbukitan/pegunungan tidak akan longsor.

cara menebang pohon yang terencana disebut